Kemiskinan, pengangguran dan Penanggulangan

Minggu, 31 Juli 2011

Kemiskinan terjadi tatkala kekayaan suatu negara tidak terdistribusi secara adil kepada warga negara. Sebagian warga negara memiliki banyak aset, namun sebagiannya terjebak dalam lingkaran kemiskinan. Para ekonom yang pro pasar mengatakan bahwa meningkatkan efisiensi pasar merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk mencapai kemakmuran ekonomi. Adagiumnya : semakin besar peran pasar maka kian besar pula peran masyarakat dalam mengambil keputusan ekonomi secara rasional. Kebebasan yang tumbuh itu membangkitkan dinamika masyarakat dan merangsang kebutuhan akan kebebasan politik (Salim, 2008). Aliran ekonomi, baik aliran klasik (newklasik) yang dirintis oleh Adam Smith (1776) dan para pengikutnya, dan Keynes (new keynesian) (1930-an) juga menjadi induk dari ajaran ekonomi yang menganjurkan pasar sebagai alat untuk menciptakan kemakmuran ekonomi.
Meskipun begitu, realitas struktur perekonomian dunia, tak bisa munafik terjadinya ketimpangan sumber daya ekonomi di kalangan masyarakat internasional. Struktur perekonomian dewasa ini adalah minoritas penduduk makmur memiliki cukup banyak makanan, kekayaan, barang dan jasa untuk pemuas keinginan dan kebutuhan lainnya; berhadapan dengan mayoritas penduduk miskin yang kekurangan makanan, tinggal di gubuk tua, di kolong jembatan, di tengah hutan, dan di tempat rawan banjir dan longsor.
Dalam skala yang lebih kecil, perekonomian dunia juga dihadapkan atas high disparitas antarnegara utara – selatan, antar- penduduk kaya dan penduduk miskin, antar profesi-profesi, antar jabatan dan antar kelompok-kelompok personal yang memiliki bakat khusus dan yang tidak. Seperti antara penyanyi, pemain sepakbola, pemain basket, antaretnis dan suku dan lain-lain. Spase antara makmur-miskin yang tinggi pada akhirnya menimbulkan bencana kemanusiaan, seperti : kelaparan, gizi buruk, kebodohan dan penindasan terstruktur pada suatu bangsa
Persoalan pokok dalam penyerapan angkatan kerja pada adalah tingkat investasi yang rendah dan rendahnya kenaikan output nasional. Kegiatan impor ternyata mampu menjaga sektor industri dalam negeri dan memberikan kontribusi yang cukup memadai untuk menyerap angkatan kerja, khususnya pada jenis industri yang padat karya. Disarankan agar kebijakan yang akan dilakukan oleh pemerintah, khususnya pada aktivitas impor:
1. Perlu kemudahan impor untuk bahan-bahan penolong bidang industri makanan dan minuman karena mampu menyerap lapangan kerja yang banyak dalam kegiatan industri dan perdagangan
2. Pemerintah perlu mendorong agar kebutuhan bahan baku industri bisa diproduksi di dalam negeri sehingga ketergantungan atas input luar negeri bisa dikurangi khususnya pada produk makanan, bahan bakar dan bahan olahan industri sehingga kesempatan kerja pada bidang industri akan lebih terbuka.
3. Pemerintah perlu mendorong dan membangkitkan kegiatan usaha pada sektor riil sehingga pertumbuhan ekonomi bisa ditingkatkan sebagai usaha untuk mengurangi tingkat pengangguran

Diposting oleh Yulhendri Sutan sdq Batuah di 19.24 0 komentar  


Pembangunan, pendidikan, foto, artikel

Diposting oleh Yulhendri Sutan sdq Batuah di 19.13 0 komentar  

Melepaskan anak ke Sekolah ke Mesir


Pembangunan, pendidikan, foto, artikel

Diposting oleh Yulhendri Sutan sdq Batuah di 19.00 0 komentar  

Wacana biasa..

Minggu, 01 Agustus 2010

Tema-tema facebook

Kalau Jkt tidak mau lumpuh karena kemacetan 2015, segera bangun infrastruktur Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Maluku, Papua dan pulau lainnya....dan redistribusi aktivitas ekonomi ke luar Jakarta.....

Memaafkannya mungkin bisa..tapi melupakannya
yang tak mungkin.....sehingga janganlah saling menyakiti...cinta kasih dan kasih sayang sesama akan lebih baik dari saling membunuh....saatnya nanti akan tiba juga masa kematian itu.....


Membangun Negeri ala Resmiati Aldian Resmiati
Bagikan
12 Juli 2010 jam 0:51 | Sunting Catatan | Hapus
08/07/2010 07:33
Liputan6.com,

Pasaman: Gedung Sekolah Dasar Negeri 11 Lubuk Gadang, Desa Tombang, Kecamatan Rao Selatan, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat, berbeda jauh dari sebelumnya. Kini sekolah itu berdiri megah di tepi jalan raya yang mulus dan lebar. Kondisinya tidak seperti saat Resmiati, warga Desa Tombang, merintis pendirian sekolah tersebut, tujuh tahun silam.

Perjuangan Resmiati membangun sekolah berawal ketika dia baru menyelesaikan pendidikan di SMK Lubuksikaping pada 1998. Dia ingin sekali menjadi guru dan berbagi kepada masyarakat sekitar. Namun, itu tidak mudah untuk dilakukan. Baru pada 2003, Resmiati nekat mendirikan sekolah karena warga desanya harus menempuh perjalanan selama dua hari satu malam hanya untuk bisa bersekolah di Rao Selatan--sekolah terdekat yang berada di ibukota kecamatan.

Mulanya, Resmiati hanya membangun sebuah ruang kelas. Alasnya tanah dan dindingnya terbuat dari bambu. Ruang itu mampu menampung 50 siswa, dari kelas satu hingga enam. Untuk menyiasatinya, Resmiati terpaksa membagi waktu belajar. Siswa kelas satu dan dua belajar antara pukul 10.00 hingga 12.00 WIB. Sedangkan siang sampai petang diisi siswa kelas tiga hingga enam. Dalam sepekan, enam hari Resmiati hadir mengajar semua pelajaran seorang diri.

Dua tahun Resmiati mengajar di sekolah itu tanpa dibayar sepeser pun. Baru setelah itu pemerintah daerah setempat membangun gedung sekolah permanen yang digunakan sekarang. Uniknya, setelah gedung sekolah berdiri secara permanen, Resmiati malah mengundurkan diri. Ibu dua anak ini meninggalkan dunia pendidikan, tanpa pernah menuntut diangkat menjadi pegawai negeri sipil atau guru honorer--seperti yang dilakukan guru lain.

Selepas dari sekolah, Resmiati mencoba hal lain. Namun, dia tetap bertekad membangun desanya. Dia kemudian mendirikan kelompok tani untuk meningkatkan hasil perkebunan warga di Tombang. Selain itu, dia juga aktif dalam kelompok pengajian. Di sana, Resmiati mengajak ibu-ibu belajar mengelola keuangan dengan aktivitas simpan pinjam. Saat ini, uang yang berhasil diputar Resmiati dan ibu-ibu di sana sudah mencapai Rp 81 juta. Atas jerih payahnya, Resmi dinobatkan sebagai pemenang ketiga Pemuda Pelopor Indonesia pada 2004.(ULF)


Alhamdulillah, setelah melalui perjalanan panjang, menelusuri Pulau Sulawesi akhirnya kembali ke kota sejuk Malang,,,merenung dulu biar tidak malang.....siang itu aku mendarat dengan selamat di Bandara Tampa Padang Mamuju..Alhamdulillah

Diposting oleh Yulhendri Sutan sdq Batuah di 05.29 0 komentar  

zulfikar

Senin, 09 November 2009

Created by Zulfikar, Novi (2009)


Melatih Diri ke hal2 positif supaya terlatih dan terbiasa...
Terkadang ketegasan dalam pengambilan keputusan sangatlah penting............

Hening sejenak untuk mengenang jasa-jasa pahlawan yang gugur dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaaan


Kerja......kerja......dan kerja lagi,...SEMANGATTTTTTTT!
disaat belum nampaknya antara mana yg BENAR dan mana yg SALAH,...... Toh akhir dr sebuah perdebatan pasti ada,....yakni KEADILAN dan KEBENARAN tetap tegak dan tidak bisa dimain-mainkan...............

Diposting oleh Yulhendri Sutan sdq Batuah di 17.14 0 komentar  

Kehidupan

Minggu, 08 November 2009

Hidup adalah pilihan, makanya perlu ada prioritas, kadang-kadang hidup ini selalu ada oppurtuniti cost (income yang hilang ketika mengambil suatu pilihan) atau trade off dengan yang lain, itu lah kehidupan, ketika kita ke Pulau ada yang tinggal di darat, ketika kita ke Bali ada yang tinggal di Jambi,,,atau ketika belanja beli hp ada kesempatan yang hilang beli bibit karet......(for Tabri)

Bangsa ini butuh pemimpin yang amanah, terbuka, peka dngan penderitaan rakyatnya, dan bertanggung jawab, agar bangsa ini dapat bersaing dengan bangsa lain, mamfatkan sumbr daya alam ini, olah di Indonesia..... Jngan kita jadi kuli di Negeri kita sendiri, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang peka dengan penderitaan rakyatnya, dan dia akan berusaha mncari jalan yang terbaik untuk menyelesaikan problematika yang dihadapi masyarakat banyak.(dedy rusly,2009)

disaat belum nampaknya antara mana yg BENAR dan mana yg SALAH,...... Toh akhir dr sebuah perdebatan pasti ada,....yakni KEADILAN dan KEBENARAN tetap tegak dan tidak bisa dimain-mainkan... Jalur Hitam atau Jalur Putih ya.....tapi ada juga orang yg memilih jalur abu-abu,....justru jalur hitam muncul dan dialihkan jalur hitam sampai seolah2 tidak ada lg,padahal jalur hitam perlu diselesaikan,...............(Zulfikar, 2009)

Segerombolan penjahat yg dipimpin/dibina seorg ustad akan jauh lbih baik dibanding forum perkumpulan ustad yg dipimpin/dikendalikan seorang penjahat.. emosi,kemarahan, dengki,iri dan kebencian..hanya akan membawa pd kerugian,maka beruntungla bagi orang-orang yg mampu berdamai dan menaklukan dirinya sendiri(Tabri, 2009)

Diposting oleh Yulhendri Sutan sdq Batuah di 14.53 0 komentar  

Demokrasi Finansial

Kamis, 09 Juli 2009

Perolehan suara dalam pemilihan umum baik legislatif, pilkadal maupun pilpres, faktor yang dominan menentukan adalah faktor harga, jadi dapat dimodelkan suara (Y) merupakan fungsi dari harga (p)= Y = f (p), jadi kalau ingin meningkatkan suara maka p (uang) mesti ditingkatkan sebanyak suara yang ingin di harapkan. Jika selama ini orang tidak bisa memprediksi suara caleg dan partai, karena ada faktor idiologis, budaya, dan perimordial, maka asumsi itu sudah mulai terbantahkan. Sehingga penulis mencoba menyederhanakan persoalan itu dengan mengatakan bahwa semakin banyak investasi pada proses pemilihan maka peluang untuk mendapatkan suara akan semakin tinggi. Sehingga faktor uang menjadi faktor yang dominan dalam menentukan keberhasilan seseorang dalam demokrasi kita sehingga kita bisa mengatakan bahwa demokrasi kita adalah demokrasi uang. atau demokrasi kapitalis kata teman-teman kita yang sosialis.....

Masa politik idiologis hampir habis, dan muncul sikap demokrasi finansial.......inilah demokrasi indonensia

Diposting oleh Yulhendri Sutan sdq Batuah di 01.37 0 komentar